Oleh: Dindin Rosyidin, SS, M.Pd
Maria Ulfah dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud, 22 November 2020 mengingatkan bahwa kekerasan berbasis gender dapat terjadi tanpa terkecuali di lembaga pendidikan sekalipun seperti di Sekolah Dasar. Dalam mengurangi kekerasan berbasis gender di Sekolah Dasar, SD Labschool FIP UMJ memiliki praktek baik dalam melakukan upaya pencegahan kekerasan berbasis gender dengan mengoptmalisasikan peran Tim Gerakan Disiplin Siswa (GDS) yang diseleksi secara ketat oleh Bidang Kesiswaan SD Labschool FIP UMJ.
Tim GDS yang terdiri dari unsur siswa kelas 4,5 dan 6 terpilih memiliki gugus tugas khusus dalam mengurangi bahkan menghilangkan kekerasan berbasis gender di sekolah antara lain promosi budaya anti kekerasan terhadap gender, penegakan aturan dengan berperan sebagai Whistle Blower dan melakukan intervensi terhadap tindakan atau potensi yang mendukung atau memfasilitasi kekerasan berbasis gender.
Promosi budaya anti kekerasan terhadap gender dilakukan oleh Tim GDS melalui pembuatan poster-poster yang menyerukan penghentian kekerasan berbasis gender di lingkungan sekolah. Tim GDS memasang poster-poster tersebut di area-area strategis sekolah seperti di mading sekolah, di mading kelas, perpustakaan, kamar mandi dan di tempat-tempat terbuka lainnya seperti kantin, lapangan, dan play ground.
Terhadap siswa yang bila terbukti melakukan pelanggaran berupa kekerasan berbasis gender, Tim GDS akan mencatat hal tersebut pada catatan khsus pelanggaran siswa dan membawa siswa tersebut ke bagian kesiswaan untuk diberikan langkah-langkah terukur sesuai dengan ketentuan dari mulai peringatan, konsultasi dengan guru Bimbingan konseling sampai pada pemberian konsekuensi oleh Bidang Kesiswaan. Disinilah peran Tim GDS sebagai whistle blower dapat dikatakan berjalan dengan baik.
Intervensi Tim GDS terhadap siswa yang melakukan tindakan kekerasan atau potensi yang mendukung atau memfasilitasi kekerasan berbasis gender dilakukan dengan pendekatan individual melalui interaksi sosial siswa dalam keseharian di sekolah seperti bermain bersama sambil membicarakan masalah kekerasan berbasis gender, curhat dan sharing masalah-masalah rumah karena bisa jadi pelaku memiliki faktor pemicu dari lingkungan rumah atau tempat tinggalnya. Pendekatan ini sangat efektif dilakukan dalam menurunkan tindakan kekerasan berbasis gender secara beruang. Dengan optimalisasi peran Tim Gerakan Disiplin Siswa (GDS), SD Labschool FIP UMJ menjadi sekolah yang aman dari kekerasan berbasis gender dengan tingkat kekerasan 0 % artinya tidak pernah ditemukan kasus yang melibatkan kekerasan berbasis gender dalam 1 tahun terakhir ini.
Kepala Sekolah SD Labschool FP UMJ Sedang melantikan Tim GDS
Tim GDS SD Labschool FIP UMJ Sedang berfoto bersama